Ada hal yang sebetulnya ringan, bermanfaat tapi rasanya malas dilakukan, dan itu adalah jalan kaki.
Padahal sudah banyak literatur yang saya baca tentang manfaat dan mujarabnya jalan kaki untuk kesehatan tubuh, tapi ya itu tadi, malasnya minta ampun.
Kalau melihat masa lalu, jalan kaki itu adalah rutinitas saya, mulai dari SD, SMP (kadang-kadang) sampai SMA, pergi dan pulang bersekolah itu ya dengan berjalan kaki, jarang sekali menggunakan angkutan umum, selain memang untuk lebih menghemat, kurun waktu itu memang secara umum jalan kaki masih menjadi pilihan, sehingga itu jadi hal yang lumrah.
Dari beberapa pendapat yang saya dengar, ada yang bilang jalan kaki itu untuk apa? Kan sekarang kita dimudahkan dengan banyak alternatif pilihan moda transportasi, untuk yang berpendapat seperti ini sudut pandangnya melihat jalan kaki sebagai sebuah ketertinggalan zaman. Sedangkan yang lain berbicara, jalan kaki itu sudah tidak musim, bahkan malu bila dilihat orang.
Untuk pendapat pertama, saya setuju sih, dalam jarak tempo tertentu jalan kaki menjadi tidak efisien lagi bila tujuan kita jauh, maka naik kendaraan itu solusinya, namun yang kedua itu mungkin relatif, kalau jaraknya dekat, saya malah ingin mencoba kembali berjalan kaki.
Maka, untuk beberapa saat, rasa malas itu harus dilawan, saya mulai dengan berjalan kaki bila ke tempat-tempat yang dekat, saya berjalan dengan santai dan mencoba menikmati kembali langkah demi langkah, berjalan kaki juga kadang menjadi arena sosialisasi dengan minimal menyapa, atau setidaknya memberi seutas senyum pada orang yang berpapasan dengan kita.
Kuncinya yaitu lawan rasa malas dan mulailah langkah pertama kita.
Komentar
Posting Komentar