Siapa diantara kita yang belum pernah menangis ?, sepertinya tidak ada ya, bagaimana tidak, toh kelahiran kita ke dunia ini juga diawali dengan suara tangisan.
Hanya saja semakin bertambah usia kita, tangisan seakan semakin memiliki banyak makna, tidak lagi seperti kita baru lahir, ataupun juga tangisan ketika bayi lapar, keluarnya air mata di saat tumbuh dewasa dan menua ternyata bisa memiliki artinya tersendiri. Kadang, tangisan di periode ini membingungkan, tangisan tidak lagi menjadi simbol dari kesedihan, bahkan kegembiraan dan keharuan pun bisa membuat kita meneteskan air mata.
Pernah saya melihat sebuah tangis yang meledak dari orangtua yang bahagia ketika melihat anaknya telah diwisuda, anak itu dirangkul sedemikian eratnya. Saya meyakini bahwa tangis itu adalah bahasa mereka yang menandakan orangtua itu sangat terharu melihat keberhasilan anaknya dan bisa saja menandakan mereka bersyukur bahwa buah hatinya telah menyelesaikan jenjang pendidikannya 1 (satu) tingkat lebih tinggi. Pun demikian dengan anaknya.
Tangisan bahagia lainnya mungkin sering kita lihat dari para atlet-atlet yang berhasil menjadi juara dalam sebuah kompetisi, mereka menang, mereka juga berhasil, tapi kenapa yang keluar adalah airmata? Oh rupanya tangisan itu mewakili perasaan mereka akan lepasnya sebuah beban yang berat, perjuangan semasa latihan yang sangat keras, dan kini mereka berada di puncak juara. Lepasnya beban itu membuat air mata keluar, apalagi bila mereka berjuang demi nama bangsa, jiwa patriotis mana yang tidak akan bergetar melihat adegan itu.
Tangisan juga bisa menjadi tanda sebuah penyesalan, tangisan kita yang memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat, menunjukkan rasa terdalam kita akan sebuah noda dan dosa, mungkin ini adalah sebaik-baiknya tangisan yang keluar dari mata kita.
Laki-laki tak boleh menangis?
Benarkah ungkapan itu? Saya rasa tidak. Menangis adalah hak semua gender. Masyarakat membuat batasan seperti itu seperti membuat laki-laki terpojok apabila dia mengeluarkan air mata. Selama ini Laki-laki digambarkan harus kuat, tabah dan menjadi tulang punggung keluarga, maka oleh itu ketika lelaki menangis, maka hancurlah citra kuatnya. Padahal, bila lelaki menangis, justru itulah yang menunjukkan bahwa dia adalah manusia yang sesungguhnya, karena baik laki-laki ataupun perempuan pastinya memiliki hati dan perasaan yang sama, bisa sedih, gembira, terharu dan lainnya.
Untuk itu, maka menangislah bila memang perlu.
Komentar
Posting Komentar