Popularitas.
Untuk terjun kedalam dunia politik praktis, minimalnya ada beberapa syarat yang mendukung agar kita bisa menduduki jabatan-jabatan politis tertentu. Salah satunya adalah efek keterkenalan dari si calon tersebut atau dengan kata lain popularitas. Untuk faktor ini, Komeng tentunya sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama sebagai seorang komedian, sehingga hal tersebut mempermudah dia untuk dikenal oleh calon pemilih. Dalam dunia politik, misal di luar negeri sudah banyak para artis atau atlet yang berhasil menduduki jabatan politik tertentu bermodalkan popularitas ataupun keterkenalannya, sebagai contoh misalnya mantan bintang film Ronald Reagen yang pernah menjadi Presiden Amerika Serikat, Arnold Schwarzenegger mantan bintang film aksi yang menjadi Gubernur negara bagian Arkansas, ataupun George Weah, mantan pemain sepakbola terbaik dunia yang menjadi presiden Liberia. Popularitas sebagai artis ataupun atlet menjadi sebuah promosi tersendiri bagi seseorang sehingga calon pemilih lebih mudah mengenalnya.
Elektabilitas
Menyadur makna dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, elektabilitas berarti keterpilihan. Lebih lanjut, jika dikaitkan dengan politik, elektabilitas adalah kemampuan atau kecakapan untuk dipilih menduduki suatu jabatan dalam pemerintahan.
Setelah popularitas, maka yang dibutuhkan oleh seorang yang ingin terjun ke dunia politik adalah elektabilitas. Kadang antara elektabilitas dan popularitas bisa berbanding lurus, artinya keduanya saling menunjang, atau pun misalnya saling bertolak belakang, maka tidak mengherankan apabila banyak kita temui ada aktor maupun artis yang cukup populer, tapi tingkat elektabilitasnya rendah, artinya nilai popularitasnya tersebut tidak membantu perolehan suaranya dan tidak berhasil meyakinkan publik untuk memilihnya.
Komeng diuntungkan?
Analisa saya yang terakhir, Komeng diuntungkan dengan sistem pemilihan anggota DPD yang dimana dalam kertas suara untuk anggota DPD dipajang bersama foto calon tersebut, bukan hanya tulisan nama saja seperti yang tercantum di kertas suara pemilihan anggota legislatif, sehingga masyarakat bisa mengenal calon dari fotonya, ditambah dengan foto Komeng yang unik dan nyeleneh, maka masyarakat dengan mudahnya mencoblos foto komedian ini. Saya tidak begitu yakin apabila hanya nama saja yang tertulis tanpa disertai dengan foto, mungkin kita tidak akan mengenal nama Alfiansyah sebagai nama lain dari Komeng.
Kita tunggu kiprah Komeng nanti kalau memang nantinya dia lolos ke Gedung Senayan. Diatas yang lebih penting daripada Popularitas dan Elektabilitas adalah Kapabilitas Komeng itu sendiri. Lima tahun kedepan, apakah dia akan membuktikan kemampuannya sebagai seorang senator, masyarakat sendiri yang akan menilai.
Komentar
Posting Komentar