Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Politik

MAKNA DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA

  Kemerdekaan Indonesia yang sebentar lagi akan kita rayakan untuk ke-79 kalinya merupakan sebuah anugerah dan nikmat luar biasa yang telah Allah Subhanauhuwatala berikan kepada kita. Layaknya sebagai sebuah karunia, maka sudah sewajarnya kita bersyukur atas nikmat tersebut. Kemerdekaan yang kita raih dan nikmati ini, bukanlah sebuah hal yang didapat dengan cuma-cuma, tetapi di belakangnya ada sebuah pengorbanan, perjuangan, darah, air mata dan tentunya kehendak dari Yang Maha Kuasa. Makna Kemerdekaan Merdeka, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memliki 3 (tiga) pengertian, yang pertama adalah bebas dari belenggu ataupun penjajahan, kedua ; tidak terkena atau lepas dari berbagai tuntutan dan ketiga ; tidak terikat, tidak bergantung pada pihak atau orang tertentu dan leluasa. Dalam pengertian yang pertama, bila kita kaitkan dengan kondisi negara kita dulu, merdeka artinya lepas dari belenggu ataupun penjajahan. Bangsa kita telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 A...

Mahalnya Demokrasi

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan yang pertama, masih di judul Haruskah Pemimpin Dipilih Secara Langsung. Bila pada tulisan sebelumnya menyinggung beberapa alasan mengapa kita harus mulai memikirkan alternatif lain selain pemilihan langsung untuk para pemimpin di tingkat lokal (daerah), maka pada tulisan kedua ini akan lebih menyoroti besarnya biaya untuk penyelenggaraan pemilu di tingkat daerah dan apakah dengan tingginya biaya tersebut akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas? Politik Memerlukan Biaya Kita ketahui bahwa politik itu memiliki cost atau biaya  dan modal tertentu, Cost tersebut bisa berarti biaya (baca : uang) ataupun modal-modal lain yang berbentuk seperti elektabilitas (tingkat keterpilihan), popularitas (keterkenalan) dan kapabilitas (kemampuan dari si calon itu sendiri). Dari semuanya modal tersebut, sepertinya berkaitan, untuk mendongrak elektabilitas dan popularitasnya, maka si calon haruslah mulai aktif untuk memperkenalkan dirinya ke masyara...

Haruskah Pemimpin Dipilih Secara Langsung?

Tanggal 20 Maret 2024 kemarin, usai sudah penghitungan atau rekapitulasi suara pemilu yang berlangsung kurang lebih 1 (satu) bulan lamanya, dimulai secara bertahap, dari tingkat yang paling bawah hingga berakhir di tingkat nasional. Di sela-sela penghitungan itu, banyak terjadi dinamika dan gejolak yang mewarnai proses tersebut, tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada calon tertentu, kemudian tudingan atas ketidakbecusan KPU terutama pada aplikasi yang digunakan yaitu SIREKAP juga ikut mencuat, sehingga membuat pemberitaan tentang pemilu ini berlangsung panas. Perdebatan atau pro-kontra tentang pemilu tersebut, bila tidak segera dilakukan perbaikan, bukan hal yang mustahil akan terjadi lagi untuk siklus 5 (lima) tahunan berikutnya. Ini ibarat kita mengulang kesalahan di kubangan yang sama pula. Haruskah Pemilihan Secara Langsung ?. Tentang keriuhan pasca pelaksanaan pemilu 2024 ini, muncul pertanyaan, sejauh manakah pentingnya pemilu bagi bangsa kita? Lebih khususnya apakah memang u...

Fenomena Komeng di Pemilu 2024, Antara Popularitas, Elektabilitas dan Kapabilitas.

Di tengah hiruk-pikuk pemilu 2024 yang memunculkan rivalitas sengit antara calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1, 2 dan 3, muncul sebuah fenomena mengejutkan dengan perolehan suara dari seorang komedian yang bernama Komeng yang sampai penulis menulis artikel ini, perolehan suaranya menembus hingga 1,7 juta pemilih. Disebut mengejutkan karena sebelumnya, siapa yang mengira suara Komeng atau yang bernama asli Alfiansyah itu bisa menjulang sedemikian rupa, sehingga besar kemungkinan dia akan lolos dan menjadi senator dari daerah pemilihan Jawa Barat. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa Komeng bisa memperoleh suara sebanyak itu, saya mencoba menyimpulkan beberapa hal dari peristiwa itu. Popularitas. Untuk terjun kedalam dunia politik praktis, minimalnya ada beberapa syarat yang mendukung agar kita bisa menduduki jabatan-jabatan politis tertentu. Salah satunya adalah efek keterkenalan dari si calon tersebut atau dengan kata lain popularitas. Untuk faktor ini, Komen...