"Maaf, saya sibuk", "aduh, saya kayaknya gak bisa deh, hari ini saya sibuk, lain kali saja ya", kita tentu tidak asing dengan kata-kata ini. Dengan satu kata "sibuk" saja yang kita katakan pada teman, keluarga atau siapapun juga, mendeskripsikan bahwa kondisi pada waktu itu sama sekali tidak bisa diganggu.
Terkadang, kata sibuk juga di era yang serba cepat dan instan ini menyiratkan makna bahwa betapa banyak beban dan tanggung jawab terutama soal pekerjaan yang kita pikul, bisa saja kita akan terlihat lebih hebat dan keren ketika kita mengatakan sibuk itu, seakan menjadi seorang aktor utama yang benar-benar terlibat dan ikut menentukan nasib lembaga atau perusahaan tempat kita bekerja.
Tapi, Benarkah Kita Sibuk?
Ini pertanyaan yang sulit, sesibuk itukah kita? Apakah memang satu hari penuh kita menghabiskan waktu, berkutat dengan pekerjaan sehingga melupakan komunikasi dengan seseorang misalnya, atau malas untuk sekedar mengetik dan menginfokan keberadaan kita pada pasangan kita atau mungkin keluarga kita yang penuh harap-harap cemas hanya untuk mendengar kabar dari kita?.
Bisa saja iya kita banyak pekerjaan dan target yang harus diselesaikan serta menuntut waktu kita untuk fokus ke urusan itu, tapi mungkin saja kata "sibuk" yang kita ucapkan itu adalah sebuah ketidakmampuan kita me-menej waktu, jangan-jangan kita sibuk karena melalaikan dan sengaja menumpuk tugas dengan alasan mengumpulkan mood dulu, baru nanti akan kita mulai kerjakan, itu pun kalau ada waktu. Atau mungkin saja kita tidak pernah punya perencanaan yang jelas, sehingga tugas itu makin kesini makin bertumpuk dan pada akhirnya membuat kita gelagapan sehingga terasa waktu semakin sedikit saja, padahal sebelumnya banyak waktu luang yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Semua pertanyaan itu, hanya anda sendiri yang bisa menjawabnya, jangan coba-coba tanyakan pada saya, karena saya sedang sibuk sekarang !.

Komentar
Posting Komentar