Alhamdulillah, tulisan pertama saya tentang asal-usul istilah Samen, mendapat banyak respon dari para pembaca. Ada yang merasa "dicerahkan" dengan tulisan tersebut dan ada juga yang memberikan semangat kepada saya untuk menggali lebih dalam lagi tentang kata-kata serapan dari negara Belanda yang akhirnya menjadi sebuah frasa umum yang khususnya digunakan oleh orang Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
Masih tentang "Samen" di tulisan yang pertama, kesimpulan sementara saya bahwa Samen adalah berasal dari bahasa Belanda, yang artinya bersama, merujuk dari suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama terutama di akhir masa pendidikan seseorang, ternyata belum memuaskan pencarian tentang asal-usul kata Samen itu sendiri, apalagi ditambah dengan pencarian di google yang dimana terdapat kemiripan kata Samen dengan "Examen" yang dalam bahasa Belanda berarti Ujian, bahkan ketika dicari lagi dalam kebudayaan Belanda, memang ditemukan ada suatu kebiasaan dari para pelajar disana untuk merayakan kelulusan setelah ujian yang dinamakan perayaan "Slagen voor Examen" (Lulus Ujian).
Saya berpendapat bahwa Samen yang kita kenal sekarang, justru lebih mendekati dengan kata Examen tadi. Lalu pertanyaannya, kenapa kita (terutama orang Sunda), tidak lengkap menyebut dengan Slagen Voor Examen? Tapi hanya Samen-nya saja yang diserap?.
Hal ini ternyata diduga berkaitan dengan pelafalan dan pengucapan lidah yang berbeda antara orang Belanda dan orang Sunda. Ada kemungkinan besar, orang Sunda mendengar secara sekilas Examen itu dengan pengucapan yang praktis saja, menjadi Samen.
Hal ini ditemukan juga pada kata "Botram" dan "Bulao". Kata Botram, bukanlah berasal dari bahasa Sunda, tapi merujuk pada kebiasaan orang Belanda untuk berpiknik bersama keluarga, kemudian mereka memakan roti Ham (Sandwich) "Boter Ham" yang sengaja dibawa dari rumah. Kata Boter Ham inilah yang mungkin didengar oleh telinga pendahulu kita dan menjadi Botram yang kita kenal sekarang, yaitu kegiatan makan secara bersama-sama, walaupun mungkin menunya bukan roti Ham lagi, tapi dengan nasi, sayur dan lain sebagainya.
Satu lagi kata Bulao, orang sunda menyebut Bulao untuk suatu benda yang berwarna biru dan digunakan untuk mencuci pakaian. Kata Bulao sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu Blau (Dibaca Blaw)yang artinya Biru. Sampai sekarang kata Bulao pun melekat artinya menjadi Biru di frasa Bahasa Sunda.
Demikian, semoga bermanfaat. Silakan berkontribusi dan berkomentar, ya.
Masyaallah Bulao, jadi kebayang lagi jaman itu☺. Setiap hari minggu di jemuran pasti ada berjejer baju putih yang jadi kebiru-biruan karena pakai Bulao. Masih ada ngga ya sekarang Bulao?
BalasHapusWah, ini sepertinya generasi 80-an..hehe..masih ada sepertinya..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus