Saya jarang nonton televisi, kalaupun ada waktu paling siaran berita, kalau untuk hiburannya mungkin acara kuliner yang si pembawa acaranya bilang "ampuuunn gustiii" yang masih sering saya lihat, karena saya orangnya jujur saja suka tiba-tiba merasa lapar..(ketok palu).
Nah biasanya sore hari, jam-jamnya istirahat setelah pulang kerja, sambil rebahan, suka juga menemani anak yang tontonan favoritnya "Upin Ipin", hanya sebatas menemani dan tidak menyimak hingga pada suatu saat saya tiba-tiba tertarik menonton salah satu episodenya yang bertema kepergian dan kepindahan si Ehsan (tokoh anak orang kaya dan berbadan gemuk) meninggalkan teman-temannya karena dia harus mengikuti bapaknya pindah kerja.
Dimulai dari kabar berita tentang kepindahan itu, dengan berat hati, teman-teman si Ehsan itu mulai menyiapkan acara perpisahan yang spesial, dari tukang nasi goreng, hingga orang-orang yang pernah mengenal dia ingin memberikan yang terbaik untuk kepindahan si Ehsan. Kenangan demi kenangan terutama yang digambarkan oleh si tokoh utama Upin-Ipin sangat berkesan dan mengharukan. Saat-saat bermain bersama, berkejaran, bermain bola, digambarkan dengan penuh penghayatan dan jujur saja saya mulai terharu (lebay).
Puncaknya adalah ketika si Ehsan di hari itu diajak oleh bapaknya pindah dan untuk segera naik mobil truk, karena sudah saatnya untuk pindah rumah. Teman-temannya pun melepas kepergiannya dengan tangisan dan air mata, adegan teman-temannya mengejar mobil si Ehsan dan si Ehsan melambai-lambaikan tangannya dengan gerakan "slow motion" sukses membuat saya meneteskan air mata. (Catatan penulis, penulis pernah meneteskan air mata adalah ketika nonton film Ratapan Anak Tiri, dengan tokohnya Arie Hanggara, dan itu pun terjadi beberapa dekade dulu).
Walaupun akhirnya saya tertipu oleh si Ehsan, karena dia pindah hanya beberapa meter saja dari rumahnya karena sedang direnovasi, tapi adegan itu membuat hati terenyuh. Ternyata memang perpisahan itu berat, apalagi bila terjadi pada orang atau teman sepermainan kita yang sudah lama bersama. Walau hanya kartun, tapi episode itu memberi saya pelajaran bahwa setiap pertemuan sebenarnya juga akan berakhir dengan perpisahan.
Dan perpisahan itu terkadang menyakitkan, apalagi tanpa kepastian kapan akan bersua lagi.
Oohhhhhhhhhhhhhhhhh....
BalasHapusSuatu saat ana pasti pulang kampung
Perpisahan setelah pertemuan itu suatu keniscayaan, Mas
Hapus