Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Bernostalgia Dengan Coklat Cap Ayam Jago

Beberapa hari lalu, anak saya membeli coklat batangan dengan kemasan seperti ini. Saya kira ini adalah coklat produk terbaru, tapi ketika melihat ada cap ayam Jago nya, saya menduga sebetulnya ini adalah coklat Cap Ayam Jago yang dulu pernah hits tahun 80-90an, keyakinan saya pun bertambah ketika mencicipi rasanya,yups betul, saya yakin 2000 persen kalau coklat ini adalah reinkarnasi dari coklat Cap Ayam Jago, ternyata dia masih ada. Dan memori pun mundur ke beberapa dekade lalu. Tahun 80 dan 90an, di saat jaya-jayanya Orde Baru dan Pak Harto berkuasa penuh dengan sokongan ABRI dan partai Golkar-nya, Coklat ini pun eksis di dalam toples di warung-warung baik di kota maupun pedesaan. Coklat cap ayam Jago ini seakan menjadi sebuah pahlawan dari anak-anak yang kemampuan uang jajannya kurang banyak, salah satunya saya. Ketika keinginan mencicipi coklat Silver Queen dan Cadsburry yang digambarkan sebagai coklat kasta tertinggi saat itu dibutuhkan perjuangan yang khus...

Film Pengkhianatan G30 S/PKI

Bukan hujan saja yang bisa dikenang dari bulan September, tapi bulan ini menyisakan sebuah kenangan yang takkan terlupakan, berbekas dan tak mudah hilang. Entah kenapa dulu sewaktu di Sekolah Dasar bahkan sampai sekarang, yang dilihat dari bulan September ini adalah tanggal 30-nya. Karena dulu hingga tahun 1998, setiap jam 20.00, saat itu TVRI sebagai TV resmi pemerintah akan menayangkan film "Horor" Pengkhianatan G30S/PKI.  Film yang berdurasi panjang sekitar 4 jam lebih itu bagi saya adalah sebuah "siksaan" yang harus dijalani dengan tabah karena memang tugas dari sekolah, yang besoknya harus dikumpulkan, biasanya isi tugasnya adalah kita harus mencatat siapa tokoh PKI, kronologis penculikan, hingga nama-nama pahlawan revolusi dan tentu saja peran Pak Harto sebagai tokoh utama. Selama 4 jam itu suasana bisa sangat mencekam, alunan musik yang menyayat-nyayat, ucapan-ucapan khas dari Aidit seperti "Jawa adalah Kunci",lalu " Dar...

Hasrat Menuju Sumatera

Belakangan ini lagi senang-senangnya membaca artikel tentang perjalanan lintas Sumatera dengan menggunakan sarana transportasi Bis. Sepertinya asyik, menembus belantara Sumatera yang masih asri, jalan berkelok dengan variasi antara jalan mulus dan rusak menjadi tantangan tersendiri. Belum lama perjalanan yang menyiksa "batin", berada dalam sebuah kotak bernama bis dengan durasi perjalanan 3-5 hari tentunya adalah sebuah pengalaman yang "Wow", butuh keberanian dan mental tahan banting untuk menjalani itu semua. Akan tetapi, semuanya di akhir perjalanan dari orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut, terbayar dengan melihat eloknya alam Sumatera, kemudian juga perkenalan dan persaudaraan dengan orang yang kita kenal didalam bis selama perjalanan, ada pepatah katanya, kalau naik bis sumatera-an itu, "Naik tak kenal, turun jadi Saudara" .iyalah, mana tahan kita berdiam satu sama lain dalam waktu yang lama seperti itu. Ada tujuan yang ingin dit...